No one has ever become poor by giving, Please Donate

Sunday 22 March 2020

Tagged under: ,

Social Distancing menjadi pilihan pencegahan CoronaVirus di Indonesia



Sosial distancing (menjaga jarak) saat berkomunikasi dengan orang lain menjadi salah satu cara mencegah penyebaran Virus Corona. Banyak orang bertanya mengenai sosial distancing, apa yang dimaksud sosial distancing? Praktik ini untuk bertujuan mencegah orang yang sehat tertular dengan yang terinfeksi. Langkah ini juga menutup acara kelompok dan ruang publik sehingga tidak terjadi keramaian.

“Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah,“ ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Jawa Barat Minggu (15/3/2020).

Penelitian membuktikan virus ini menyebar melalui ludah dan dapat mengudara hingga tiga jam setelah orang yang terinfeksi bersin atau batuk. Studi yang lain juga menyatakan bahwa virus ini dapat bertahan hidup di permukaan hingga beberapa hari.

World Health Organization (WHO) juga menyatakan tentang tindakan perlindungan dasar terhadap Virus Corona ini. Salah satunya dengan Maintaining Social Distancing yang berarti pertahankan jarak setidaknya 1 meter antara diri kita dengan orang lain, terutama yang sedang sakit. Mengapa? “Ketika seseorang batuk atau bersin mereka menyebarkan ludah dari hidung atau mulut yang mungkin mengandung virus. Jika terlalu dekat, akan sangat mungkin bisa tertular," ungkap WHO.

KPC memberikan pengetahuan untuk anggota sendiri dan masyarakat umum melalui Instagram. Dengan memberikan tips-tips pencegahan yang bisa dilakukan secara mudah, KPC berharap warga Cikarang dan sekitarnya mendapat pengetahuan lebih mengenai antisipasi terhadap virus corona ini.

Dunia berharap agar kasus virus ini agar bisa ditangani dengan baik. Tidak luput juga masyarakat di Indonesia juga mengharapkan yang sama. Dengan kebijakan pemerintah mengenai sosial distancing, diharapkan seluruh masyarakat di Indonesia dapat memahami dan mengimplementasikannya dengan baik.

[Penulis: Tasya,Aliyah,Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2018 - President University | 22 Maret 2020]

0 comments:

Post a Comment