Banjir kembali melanda Jakarta dan Bekasi. Intensitas curah
hujan yang semakin tinggi setiap harinya, tidak memungkiri air di sungai terus
meluap.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Bekasi, Adeng Hudaya mengatakan ada 21 desa/kelurahan yang berada di 13
kecamatan mengalami banjir. "Banjir yang menerjang 21 desa/kelurahan itu
mulai dari yang sedang hingga yang parah." (sumber:sindonews.com)
Bencana banjir ini tidak hanya disebabkan oleh intensitas
hujan yang tinggi saja, tetapi banyak faktor lain sebagai pemicunya, mulai dari
kebiasaan manusia yang sering membuang sampah sembarangan, penebangan pohon
secara ilegal, pembangunan yang tidak menerapkan AMDAL, hingga kurangnya
pengendalian air di hulu sungai.
Terjadinya banjir tentunya akan sangat berbahaya untuk kita
serta masyarakat sekitar. Salah satu dampak banjir yaitu adanya aliran listrik
yang aktif akan sangat mudah terhantar oleh air dan menyebabkan terjadinya
konsleting serta rawan bagi kita terkena sengatan listrik. Dampak lain yaitu
rusaknya perabotan rumah tangga serta dokumen dokumen penting, dan barang
berharga lainnya.
Karena sadar akan bahaya dan dampak banjir, Komunitas Peduli
Cikarang (KPC) memberi beberapa tips aman ketika banjir melanda. Berikut cara
yang harus kita dilakukan:
1. Jangan panik dan tetap perhatikan anggota keluarga Anda.
2. Matikan arus listrik dan gas.
3. Selamatkan barang-barang dan dokumen penting ke tempat
yang lebih tinggi atau aman.
4. Segera pindah ke tempat yang lebih tinggi atau aman atau
ke tempat pengungsian.
5. Hubungi call center atau nomor panggilan darurat: 112
(layanan bebas pulsa 24 jam) dan kerabat terdekat.
Itulah beberapa tips yang dapat KPC berikan saat terjadi
banjir. Semoga bermanfaat dan tetap berhati-hati.
[Penulis: Tasya,Aliyah,Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2018 -
President University | 26 Februari 2020]
0 comments:
Post a Comment