No one has ever become poor by giving, Please Donate

Sunday, 1 March 2020

Tagged under: ,

Peduli terhadap lingkungan, KPC lakukan hal menantang ini

Indonesia rupanya masih bertahan dengan permasalahan sampah hingga saat ini. Indonesia bahkan menyandang titel sebagai penyumbang sampah plastik terbesar ke laut di dunia setelah Tiongkok.
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK Tuti Hendrawati Mintarsih menyebut total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada.
(cnnindonesia.com)

Melihat keprihatinan ini, Komunitas Peduli Cikarang (KPC) langsung mencari ide dan bertindak nyata sebagai langkah awal untuk mengurangi masalah ini. Dengan memisahkan proyek peduli lingkungan dengan proyek sosial KPC lainnya, diharapkan tim menjadi lebih fokus terhadap proyek ini, walaupun background mereka bukan dari lingkungan, tetapi mereka punya keyakinan setiap niat baik pasti ada jalan, disinilah tantangan itu dimulai.

Pada pertengahan tahun 2015 menemukan ide untuk membangun Bank Sampah, dengan alasan fokus terhadap mengurangi volume sampah, pemilahan sampah jadi lebih tepat guna dan yang utama adalah edukasi masyarakat baik dari segi estetika lingkungan, kesehatan sampai dengan nilai ekonomis yang bermanfaat. Tentunya KPC mencari ahlinya dalam bidang ini, mengingat background mereka yang bukan dari lingkungan. Sampai akhirnya dipertemukan dengan Bank Sampah Regestu yang ada di Cibitung, dari sanalah mereka mempelajari bagaimana dari proses awal sampai akhir.

Mulai dari sampah dipilah, sampah organik dan non organik, sampah non organik dipilah kembali dengan kategori sampah limbah sesuai dengan jenisnya, yang kemudian akan dijual ke pengepul sampah. Sedangkan sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos. Untuk sampah yang sama sekali tidak bisa diolah baik organik dan non organik, akan dimasukan ke tempat sampah tersendiri, termasuk sampah limbah B3. Saat itu mereka sepakat untuk melakukan kerjasama, dengan target KPC mendapatkan lokasi, Bank Sampah Regestu siap support sebagai mediator baik mereka sebagai Bank Sampah senior maupun penggiat aktivis di D'green Community yang bekerja sama dengan Pemda Bekasi dan pusat bagian lingkungan hidup.

Pencarian target lokasi pun akhirnya berhasil di tahun 2019, berlokasi di Perumahan Puri Cikarang Indah (PCI), berkat sambung tangan dari member KPC sendiri. Bank sampah inilah yang kemudian menjadi awal perjalanan KPC, untuk memulai tantangan baru dalam proyek lingkungan, dengan tujuan utama mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, tapi justru memanfaatkan sampah itu sendiri menjadi nilai yang lebih bermanfaat. Dengan segala pro kontra yang ada, KPC tak patah arang untuk melanjutkan niat baik ini, langkah ini pun mendapatkan dukungan penuh dari ketua RT dan semangat dari Karang Taruna setempat. Hingga akhirnya terbentuklah Bank Sampah dengan nama Bank Sampah Nirmala Subanusa beserta tim pengurusnya dari karang taruna, KPC sebagai mediator dan pihak RT sebagai fasilitator. Nama Nirmala Subanusa ini berasal dari nama karang taruna itu sendiri, yang berada di perumahan PCI, Sukatani. Kemudian Bank Sampah ini KPC perkenalkan pada forum Bank Sampah Kabupaten Bekasi, dengan tujuan ilmu dan silaturahmi terus mengalir.

"Harapan kami, dari satu contoh kecil ini, bisa menjadi contoh besar, bisa menularkan ke tempat lainnya. Butuh perjuangan dan pengorbanan untuk setiap keinginan. Bukan hanya soal materi, namun kebanggaan akan sebuah keberhasilan." ujar Dewi Puspita Sari sebagai founder KPC.

Mekanisme kerjanya sama dengan Bank Sampah pada umumnya, sampah yang diambil adalah sampah limbah non organik dari warga, kemudian pengurus akan mencatat di buku tabungan nasabah warga sesuai timbangan dan jenis sampahnya, karena beda jenis mempengaruhi terhadap harga, sampai dengan mengkalkulasikannya sehingga menjadi nominal yang akan diberikan kepada warga.

Tentunya perjalanan Bank Sampah Nirmala Subanusa ini sudah melewati berbagai cerita suka duka yang tak terlupakan, mulai dari ketidakyakinan warga akan program ini, tidak diizinkannya pihak pengurus untuk mengelola oleh para orangtua karena basic pengurus rata-rata masih pelajar, kekurangan fasilitas sampai belum adanya pengepul sampah yang mau mengambil sampah dilokasi target. Tapi beruntungnya dukungan penuh dari pihak RT membuat semangat dan optimisme KPC semakin yakin akan proyek ini. Sesuai optimisme tim dari awal, setiap niat baik pasti ada jalan. Hingga akhirnya pada awal tahun 2020 mengalami perubahan pengurus sampai dengan didapatkannya pengepul sampah yang berminat. Sungguh ini menjadi sebuah semangat baru di awal tahun, untuk terus melanjutkan program ini.

Kedepannya, KPC memiliki ide untuk membuat sebuah taman mini yang warna-warni dan cantik, tak lupa dengan konsep barang bekas yang bisa dimanfaatkan. Pembuatan taman ini bisa mengambil contoh yang pernah KPC lakukan saat membuat proyek sekolah peduli lingkungan pada tahun 2019 untuk mengikuti lomba #bijakplastik Unilever, di sekolah dasar MI AL-MUSLIMIN Cikarang utara.

Jadi ada 2 program peduli lingkungan KPC yang sudah berjalan. Kedua proyek ini baik yang ada di Bank Sampah PCI Sukatani maupun taman sekolah #bijakplastik yang ada di MI AL-MUSLIMIN, semua masih dipantau perkembangannya oleh KPC. Sampai terwujudnya lingkungan yang indah dengan masyarakat yang sudah teredukasi dengan baik. Langkah ini mungkin akan lebih baik, dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, baik dari masyarakat, komunitas lainnya sampai dengan pemerintah setempat. Karena bicara soal lingkungan, bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tanggung jawab kita bersama.

Proyek KPC tidak berhenti sampai disini, kemungkinan bulan April 2020 KPC akan menambah satu proyek lagi, berupa event besar yang akan berkolaborasi dengan pihak sponsor, dengan melibatkan komunitas yang ada di Cikarang dan pemerintah setempat. Event ini berupa event komunitas yang menggarap ide yang masih sama topiknya yaitu peduli lingkungan. Bahkan sebentar lagi, akan berdiri rumah kokoh yang dapat dijadikan basecamp KPC dan rumah komunitas untuk di cikarang, sebuah peluang bagus bagi teman-teman komunitas di Cikarang yang merindukan suasana asri dan damai, yang diharapkan dapat menumbuhkan ide-ide baru, untuk mewujudkan kota Cikarang yang indah dengan masyarakatnya yang aktif dan produktif.

Semoga dengan adanya dukungan dari semua pihak, mimpi kita untuk mewujudkan kota Cikarang yang bersih dan indah bisa terwujud.


[Penulis: Tasya,Aliyah,Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2018 - President University | 1 Maret 2020]

0 comments:

Post a Comment