Stigma kesehatan mental memang menjadi isu yang sangat ramai dibicarakan di tengah masyarakat, kesehatan mental di Indonesia masih menjadi hal yang tabu. Banyak yang menganggap bahwa orang dengan gangguan mental dan kejiwaan itu bermasalah dengan kehidupannya.
Stigma yang terus-menerus dicap oleh masyarakat di Indonesia
ini membuat orang-orang sangat awam dengan kesehatan mental. Masyarakat di
Indonesiapun mungkin masih sangat minim yang mengerti atau paham akan kesehatan
mental.
Baru-baru ini masyarakat digemparkan dengan adanya kasus
remaja berusia 15 tahun yang membunuh teman mainnya, korbannya tidak lain
adalah tetangga rumahnya yang masih berusia 5 tahun. Hal ini pasti membuat
banyak asumsi bermunculan. Tentu dengan adanya kejadian ini merupakan kejadian yang
tidak biasa, dan membuat kaget masyarakat.
Remaja yang tega menghilangkan nyawa seseorang tersebut
diduga terinspirasi oleh film horror yang dilihatnya. Kejadian ini juga
merupakan kejadian yang berkaitan dengan kondisi psikologis remaja tersebut. Saat
ini, pelaku sedang menjalankan pemeriksaan mengenai psikologis terkait kasus
pembunuhan tersebut.
2. Mencoba mendekatkan diri dengan masyarakat dan
orang-orang baru di lingkungan yang baru.
3. Sering bersilaturahmi atau menjaga hubungan baik dengan
sesama teman, tetangga, dan anggota keluarga.
4. Mencoba untuk sedikit membuka diri kepada orang terdekat
dan minta bantuan jika diperlukan.
5. Banyak istirahat, menenangkan pikiran, dan selalu berdoa.
Tips di atas dapat diterapkan oleh siapa saja, khususnya
remaja yang masih di usia dengan pemikiran yang belum stabil. Pada usia remaja
terdapat banyak hal yang bisa dilakukan. Selain hanya belajar para remaja bisa
mengembangkan kemampuan beraktivitas sosial dengan mengikuti suatu kegiatan di
komunitas sosial misalnya. Seperti KPC yang memang bergerak dalam bidang
sosial. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, kita dapat berinteraksi dengan
orang lain dan dapat berbagi pendapat serta pengalaman yang akan membuat kita
merasa terbuka dan dekat dengan orang lain.
Dengan adanya kejadian ini diharapkan akan membuat para
orang tua lebih menaruh perhatian kepada anak mereka, terutama menjelang usia
remaja. Dengan mengikuti kegiatan sosial, mereka juga diharapkan dapat
membangkitkan jiwa sosial serta mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang
lebih baik.
[Penulis: Tasya,Aliyah,Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2018 -
President University | 12 Maret 2020]
0 comments:
Post a Comment