No one has ever become poor by giving, Please Donate

Thursday 12 March 2020

Tagged under:

Jangan dibawa stress! Ini bukti pentingnya menjaga kesehatan mental




Stigma kesehatan mental memang menjadi isu yang sangat ramai dibicarakan di tengah masyarakat, kesehatan mental di Indonesia masih menjadi hal yang tabu. Banyak yang menganggap bahwa orang dengan gangguan mental dan kejiwaan itu bermasalah dengan kehidupannya.

Stigma yang terus-menerus dicap oleh masyarakat di Indonesia ini membuat orang-orang sangat awam dengan kesehatan mental. Masyarakat di Indonesiapun mungkin masih sangat minim yang mengerti atau paham akan kesehatan mental. 

Baru-baru ini masyarakat digemparkan dengan adanya kasus remaja berusia 15 tahun yang membunuh teman mainnya, korbannya tidak lain adalah tetangga rumahnya yang masih berusia 5 tahun. Hal ini pasti membuat banyak asumsi bermunculan. Tentu dengan adanya kejadian ini merupakan kejadian yang tidak biasa, dan membuat kaget masyarakat.

Remaja yang tega menghilangkan nyawa seseorang tersebut diduga terinspirasi oleh film horror yang dilihatnya. Kejadian ini juga merupakan kejadian yang berkaitan dengan kondisi psikologis remaja tersebut. Saat ini, pelaku sedang menjalankan pemeriksaan mengenai psikologis terkait kasus pembunuhan tersebut.

1. Hal yang paling utama, yaitu kita harus menghargai dan bersyukur terhadap diri sendiri.
2. Mencoba mendekatkan diri dengan masyarakat dan orang-orang baru di lingkungan yang baru.
3. Sering bersilaturahmi atau menjaga hubungan baik dengan sesama teman, tetangga, dan anggota keluarga.
4. Mencoba untuk sedikit membuka diri kepada orang terdekat dan minta bantuan jika diperlukan.
5. Banyak istirahat, menenangkan pikiran, dan selalu berdoa.

Tips di atas dapat diterapkan oleh siapa saja, khususnya remaja yang masih di usia dengan pemikiran yang belum stabil. Pada usia remaja terdapat banyak hal yang bisa dilakukan. Selain hanya belajar para remaja bisa mengembangkan kemampuan beraktivitas sosial dengan mengikuti suatu kegiatan di komunitas sosial misalnya. Seperti KPC yang memang bergerak dalam bidang sosial. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, kita dapat berinteraksi dengan orang lain dan dapat berbagi pendapat serta pengalaman yang akan membuat kita merasa terbuka dan dekat dengan orang lain.

Dengan adanya kejadian ini diharapkan akan membuat para orang tua lebih menaruh perhatian kepada anak mereka, terutama menjelang usia remaja. Dengan mengikuti kegiatan sosial, mereka juga diharapkan dapat membangkitkan jiwa sosial serta mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

[Penulis: Tasya,Aliyah,Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2018 - President University | 12 Maret 2020]

0 comments:

Post a Comment