Banyaknya permasalahan sosial masih mendominasi isu di Indonesia. Diantaranya adalah masih banyak kasus kekerasan pada anak-anak serta kurangnya edukasi masyarakat yang membuat permasalahan ini semakin sulit untuk diatasi.
Berdasarkan data dari KPAI Kabupaten Bekasi, pada
triwulan pertama 2018 tercatat jumlah kekerasan pada anak mencapai 26 kasus. Dibuktikan
dengan adanya kasus kekerasan anak yang mencapai 8-9 kasus setiap bulannya.
“Kasus kekerasan pada anak di Indonesia
terbilang masih sangat tinggi. Faktor terbesar yang menjadi penyebab utama
kasus ini yaitu kemiskinan, dimana para pelaku kekerasan merasa tertekan dengan
kondisi ekonominya, yang membuat emosinya tidak stabil, dan berujung
melampiaskan kekesalan terhadap anak-anak dan perempuan.” Ujar Haris
Herdiansyah, S.Psi., M.Si. seorang Dosen Psikologi Universitas Presiden, saat
ditemui pada Senin (10/2).
“Orang tua harus lebih memperhatikan akan
kondisi perkembangan anaknya, tidak semena-mena menggunakan emosi berlebih yang
pastinya akan sangat berdampak pada psikis anak jangka panjang”, pungkasnya.
Salah satu faktor terjadinya kekerasan anak
adalah kurangnya perlindungan terhadap anak-anak yang kurang terbimbing dengan
baik. Mereka yang tidak memiliki rumah, bahkan orang tua kerap kali menjadikan
anaknya sebagai korban kekerasan dan eksploitasi.
Lingkungan masyarakat perlu
memahami pentingnya suatu komunitas yang menjadi salah satu wadah untuk
memfasilitasi kegiatan positif masyarakat. Salah satu komunitas yang bergerak
aktif terhadap isu terkait anak-anak dan lingkungan adalah Komunitas Peduli
Cikarang (KPC). Komunitas yang terbentuk pada tanggal 1 Mei 2015 ini didirikan
atas dasar rasa kepedulian terhadap anak-anak yatim dan dhu’afa, yang masih
memerlukan bantuan baik secara moril maupun materi.
Dengan berlandaskan motto "Kami melihat,
mendengar, peduli, bergerak dan berbagi", komunitas ini telah melaksanakan
serangkaian aktifitas kepedulian sosial yang tentunya bermanfaat dan berdampak
positif. Seperti kunjungan ke panti asuhan, santunan anak yatim, seminar
edukasi, penggalangan dana serta melakukan proyek untuk lingkungan.
Baru-baru ini, sedang berlangsung penggalangan
dana untuk proyek renovasi pembangunan Panti Asuhan Siti Sarifah II, di Kampung
Sampora, Kabupaten Bekasi, yang dihun oleh anak-anak yatim dan lansia
terlantar. Adapun penggalangan dana ini tidak hanya dilakukan oleh KPC sendiri,
namun bekerja sama dengan komunitas lain serta mengajak masyarakat umum. Mereka
berencana membangun fasilitas atau tempat tinggal yang lebih layak khususnya
bagi anak-anak, memberikan edukasi yang cukup, serta diharapkan dapat mendorong
semangat mereka untuk meraih cita-cita.
"Untuk kedepan akan masih banyak lagi
agenda-agenda yang sudah di depan mata yang ada hubungannya dengan anak-anak
dan lingkungan. Semoga dengan adanya KPC, pemuda-pemudi Cikarang akan jadi
lebih aktif dan produktif, tentunya Kota Cikarang akan menjadi lebih nyaman
untuk kita semua." ungkap Dewi Puspita Sari, selaku founder KPC.
[Penulis: Tasya,Aliyah,Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2018 - President University | 12 Februari 2020]
0 comments:
Post a Comment